Sebagaimana yang kita ketahui, bahwasanya “Muharram” termasuk kategori bulan-bulan yang Allah muliakan atau dalam bahasa Arab disebut “Al-Asyhurul Hurum” bahkan Muharram terpilih sebagai bulan pertama dalam kalender Islam (Hijriyah/Qomariyah).
Dikutip dari tulisan Al-Habib Ahmad Bafagih, bahwasanya sejarah yang melatarbelakangi bulan Muharram menjadi bulan pertama dalam Islam adalah, berawal dari Khalifah Umar bin Khattab yang ingin membuat kalender Islam. Kemudian disepakatilah bahwa yang menjadi bulan permulaan tahun Islam adalah ketika Nabi Muhammad Saw. berhijrah ke Madinah. Yang kemudian mengalami perubahan sehingga Muharramlah yang terpilih menjadi bulan pertama dalam Islam. Hal ini karena pada bulan Muharram di tahun ke-14 Kenabian, gangguan dari kaum kafir Quraisy semakin menjadi-jadi. Sehingga muncullah niat yang kuat dan kesepakatan dari Nabi Muhammad Saw. untuk melaksanakan hijrah yang diawali oleh beberapa Sahabat di bulan Muharram tersebut.
Mengapa bulan Muharram begitu istimewa? Karena terdapat kejadian-kejadian mulia di dalamnya. Di antaranya : Nabi Adam A.S bertaubat atas dosa-dosanya dan Allah mengampuninya. Selamatnya Nabi Nuh A.S beserta kaumnya yang beriman dari banjir bandang (air bah), Nabi Ibrahim selamat dari kobaran api yang disediakan oleh raja Nambrud, diterimanya taubat Nabi Yunus A.S dan dikeluarkannya beliau dari perut ikan, disembuhkannya penglihatan Nabi Yaqub A.S dan masih banyak lagi.
Dengan demikian, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amal ibadah di bulan Muharram, karena pahalanya dilipatgandakan terutama pada sepuluh hari pertama yang dikenal dengan puasa Asyur. Diantara ibadah yang paling diprioritaskan adalah berpuasa yang dikenal dengan puasa Asyura.
Puasa Asyura adalah puasa atas pembebasan Nabi Musa As yang dikejar oleh Fir’aun. Puasa tersebut mulanya dikerjakan oleh orang-orang Quraisy di masa Jahiliyah dengan alasan “Allah telah melepaskan Musa dan Umatnya pada hari itu dari (musuhnya) Fir’aun dan bala tentaranya, lalu Musa berpuasa pada hari itu, dalam rangka bersyukur kepada Allah”. (HR. Bukhari)
Sebagaimana sabda Rasulullah Saw. yang disahihkan oleh Imam Muslim, yang artinya : “Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan, ialah puasa di bulan Allah, bulan Muharram.”
Selain itu kita dapat menyempurnakannya dengan amal ibadah lain seperti memperbanyak membaca istighfar, dzikiran, shalawat, shalat Sunnah, sedekah, dan lainnya.
Selain dilipatgandakan pahala amal kebajikan, pada bulan Muharram pun dosa atas kemaksiatan yang dilakukan dilipatgandakan pula. Maka, hindarkan diri kita dari segala kemaksiatan.