Di abad moderen ini, dunia sudah semakin ahli dalam menghipnotis penduduknya. Ia mampu menjadi magnet kuat yang dengan mudah menarik manusia dari segala arah. Sehingga yang diutamakan dalam diri adalah nafsu dan syahwat, tidak terkecuali para santri yang turut menjadi korbannya.
Memang tiada salah mengikuti perkembangan zaman agar santri tidak dihinakan dan dipinggirkan oleh para insan yang buta akhirat. Namun jangan menaruh amnesia dalam jiwa akan hukum-hukum syariat.
Ingat, jangan lupakan makna santri yang mengemban mandat dan amanah dari Ilahi berupa :
- Memaa’rifatullahkan uamat
- Penegak aqidah
- Pengindah akhlak
- Penjalan amar ma’ruf-nahyi mungkar
- Prealisasi Sunnah
- Pelantun kalamullah
- Penyalur ibadah
- Penumpas kebodohan
- Penghancur ma’shiyat
Bila santri lupa akan amanah dari Ilahi, maka siapalah yang akan memerankan semua itu?
Bukankah santri adalah warosatul ulama?
Lupakah santri kau akan hadits berikut :
Artinya: “Barangsiapa yang mempelajari ilmu yang dengannya dapat memperoleh keridhoan Allah SWT, (tetapi) ia tidak mempelajarinya kecuali untuk mendapatkan kesenangan duniawi, maka ia tidak akan mendapatkan harumnya surga di hari kiamat nanti.” (HR Abu Daud).
Dari zaman ke zaman, penampilan, gaya Bahasa, dan lainnya menuntut kita untuk memperhatikannya, terlebih ajaran agama kita. Maka, peci, jilbab, sarung dan gamis tidaklah benar bahwa itu pakaian kuno. Justru masa membuktikan pakaian tersebut mampu memenangkan nominasi busana penyejuk, unik dan menarik. Ditambah lagi dengan banjirnya brand-brand besar yang berklaborasi dengannya yang dapat menyaingi busana lainnya hingga tingkat nasional bahkan internasional.
Lalu, apa yang membuat malu untuk mengenakannya?
Jika mereka di luar sana yang tak kenal Islam berbangga-bangga dengan pakaian pengumbar aurat, maka kita harusnya jauh lebih bangga dengan pakaian penjaga aurat yang dapat menyelamatkan diri dari percikan hingga semburan Jahanam.
Wahai para santri, dengan sebab itulah mari kita temui jati diri kesantrianmu, kesantrian kita tanpa menoleh iming-iming dunia yang penghasutnya adalah musuh Rabb kita. Mari bertatih tuk menjalankan amanah Ilahi.