Cibarusah, albaq.or.id
Haul Al Maghfurlah Mama KHR. Ma’mun Nawawi ke-47 berlangsung 2 tahap. pertama tahlilan dan khotmil qur’an, kedua tabligh akbar bersama Majelis Rasulullah SAW dan Abuya KH. Muhammad Muhyiddin Abdul Qodir Al Manafi.
Pada Tahap pertama, berlangsung bersama santri, jamaah mesjid Al Baqiyatussholihat dan warga sekitar yang berlangsung selepas solat Isya berjamaah. Kamis (26/8/2022).
Pada haul tahun ini, agenda dimulai dari selepas solat maghrib sampai waktu Isya dengan pembacaan Maulid Dhiyaullami yang dipimpin oleh Gus Faiz salah satu dzuriyyah Al maghfurlah Mama KHR. Ma’mun Nawawi.
terlihat antusias warga dan santri dengan khidmah membaca al qur’an perjuz yang dibagikan panitia haul.
Acara dibuka oleh KH. Jamaluddin Nawawi dengan pembacaan tahlil dipimpin oleh KH. Zainal Muslim yang merupakan keponakan Al Maghfurlah Mama KHR. Mamun Nawawi selanjutnya pembacaan khotmil qur’an yang dipimpin oleh cucu KHR. Ma’mun Nawawi dari istri ke-3 juga pengasuh Pondok Pesantren Al Mushafiyyah yaitu Ust. Abdul Hadi
Acara semakin menarik dengan hadirnya Dr. KH. A. Ginanjar Sya’ban peraih Santri Awards 2021, Filolog Islam Nusantara.
Dalam penuturannya, KH. A. Ginanjar menyampaikan silsilah keguruan Al Maghfurlah KHR. Ma’mun Nawawi hasil risetnya.
“Syeikh KHR. Ma’mun Nawawi beliau memadukan konsep pembelajaran sunda-jawa-betawi dan Makkah, karena beliau menggali ilmu dari sumber-sumber tersebut. Semisal Sunda dari Mama Tubagus Bakri atau Mama Sempur, Jawa dari Hadrotussyaikh Hasyim Asyari juga KH. Ihsan Jampes, Betawi dari Guru Mansyur dan Makkah diantarnya Sayyid Alawi dan Syeikh Umar Hamdan Juga Syeikh Mukhtar Al Athoridi”. Tutur Dr. Ginanjar
Dr. Ginanjar pun menuturkan bahwa berbagai pan ilmu dibukukan oleh almaghfurlah Mama KHR. Ma’mun Nawawi termasuk beliau mendaptkan catatan thoriqoh syadziliyah yang ditulis oleh Al Maghfurlah Mama KHR. Ma’mun Nawawi dari Sukabumi. Selain itu beliau pun mempertanyakan tahun berapa Mama ke Makkah mengingat Syeikh Mukhtar Al Athoridi wafat 1930 M.
menyikapi pertanyaan tersebut, Gus Faiz menceritakan riwayat yang di tuturkan oleh uwanya di Cimakhfar Bogor KHR. Khozin yang merupakan santri Mama Cibarusah bahwa Mama menceritakan ketika nyantri di Makkah yang mengarahkan agar Mama nyantri ke Hadrutussyyaikh Hasyim Asyari adalah Syeikh Mukhtar Al Athoridi.
Berkisah perjalanan ulama tidak akan cukup dengan segelas kopi tentunya akan berkesinampungan.
Agenda haul ditutup dengan pembacaan do’a khotmil qur’an oleh KH. Ahmad Soleh pimpinan Pesantren Al Abadiyyah.
Demikian, singkat kegiatan haul agenda pertama, Insya Allah agenda kedua Malam Ahad 27 Agustus 2022 M di Halaman Pondok Pesantren Al Baqiyatussholihat.
Redaksi
Adi Nurmantyo