Ia belum pernah hadir tuk menampakkan diri dalam kehidupan
Dan suaranya pun belum pernah terdengar
Namun sang zaman tiada rasa bosan memanggilnya
Seolah semesta tergila-gila padanya
Meski ia hidup berabad-abad silam.
Lalu kucari tahu siapa dia?!
Sungguh, cinta dan rindu berklaborasi dalam sanubari.
Setelah kutelusuri sirah sucinya.
Ternyata ia adalah sang pemilik cinta tanpa tepi.
Samudera hanya akan menjadi sebutir debu,
Bila diukur dengan pengorbanannya.
Ia rela sujud di hadapan Rabbnya dengan bola mata yang membengkak
Bahkan ia mengajak Jibril terjun dalam neraka,
untuk membebaskan umatnya dari jeratan siksa.
Hingga akhirnya,
Sang Maharaja membemberi kebebasan,
dan membuka pintu Jannah untuk umatnya.
Yaa Khoirul bariyah…!
Pantaskah diri yang lengah akan sunahmu ini tetap menerima syafa’at?
Hampir semasa hidup lisan ini kering keronta dari sholawat!
Bahkan, tega membuat cintamu bertepuk sebelah tangan..
Maafkan kami yang tak tahu diri ini, wahai Sayyidul Anbiya..
Yaa Dzal Jalali wal ikrom…!
Izinkan kami menutup usia dalam taqwa padaMu,
dan dalam hati yang selalu membungkus alunan shalawat dalam setiap detak nadi.
اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آله و صحبه و بارك وسلم اجمعين
Cibogo, 29 Oktober 2020 M/ 12 Robiulawal 1442 H.
Puisi kontemporer, By : Syifa Garfield😸