Kebiasaan makan bersama ala kaum santri ini ( pesantren ) yang dulunya di anggap cara makan orang-orang ndeso yang jauh dari sifat higienis dan memungkinkan terjadinya penularan penyakit karena makanan tersentuh oleh banyak tangan, saat ini justeru semakin digemari. Entah apakah mereka sudah tahu bahwa anggapan mereka salah ataukah hanya ikut-ikutan saja. Apapun penyebabnya, kita sebagai kaum santri, kelompok yang dianggap ndeso selayaknya bersyukur kepada Allah karena mereka yang dulu memandang rendah tradisi makan bersama satu talam, sekarang merekapun melakukannya walaupun mereka mungkin melakukannya hanya karena sedang trand atau booming saja, seperti kebiasaan sebagian masyarakat negeri ini yang suka ikut-ikutan.
Kebanyakan Publik baru tahu cara makan “unik” ini setelah melihat banyak postingan foto makan bersama kaum santri di pesantren yang terlihat begitu asyik dan nikmat padahal rata-rata menu yang tersaji sangat sederhana. Bagi masyarakat awam (selain santri) cara makan seperti ini hanya sebatas makan bareng, seru dan asyik saja. Tidak ada “nilai lebih” apa-apa. Padahal tidak seperti yang mereka duga. Makan bersama dalam satu nampan mengandung banyak hikmah, antara lain Menambah kebaikan dan keberkahan dalam makanan
”Dari Anas ra, bahwa Rosulullah saw, tidak pernah makan sendirian. Rosulullah juga pernah bersabda bahwa sebaik-baik makanan adalah makanan yang disentuh oleh banyak tangan”.